BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Ryan Socey Spunky

Senin, 08 Maret 2010

Beda Hacker Dengan Cracker


Bagi sebagian besar kalangan baik yang sudah paham komputer dan internet masih saja rancu dengan kedua istilah ini, mari kita telusuri satu satu kedua kata ini, menurut saya pribadi sendiri pengertian hacker pun kurang lengkap bahkan dibilang melenceng, hacker versi saya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan meneropong, melihat, mengamati, membuat kode program bermanfaat bagi semua orang, mampu menembus jaringan komputer baik berupa web atau LAN namun bukan bertujuan untuk merusak tapi mencari titik lemahnya dan dicarikan solusinya demi keamanan jaringan tersebut.

Sedangkan cracker adalah seorang yang mempunyai kemampuan hampir mirip dengan hacker namun tujuannya bertolak belakang, mempunyai kemampuan mengcrack sebuah software berbayar dan dipakai secara bebas. Tujuan seorang cracker berniat tidak mulia menghancurkan tatanan komputer dan internet secara keseluruhan.

Mari kita selidiki ke wikipedia : Peretas (Inggris: hacker) adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya , terutama keamanan.

Saya mendapat informasi dari seorang linuxer/open sourceman I Made Wiryana bahwa hacker sebenernya tidak melakukan perusakan apapun, bahwa hacker bisa juga seorang opreker komputer, alias ngutak-atik komponen elektronika, jadi persepsi hacker itu harus diluruskan agar tidak salah kaprah, karena hacker itu punya tujuan mulia demi kelangsungan sebuah sistem, bukan melakukan perusakan baik dalam skala kecil maupun besar.

Media massa baik media online maupun cetak selalu salah menuliskan profile nama hacker, misalnya situs KPU diserang hacker, padahal hacker tidak ada niat menyerang dalam dirinya, hacker tidak ada kamus menyerang sesuatu kecuali mungkin diserang demi alasan pembelaan, ini tidak berlaku misalnya Indonesia diserang Malaysia lewat internet terus Indonesia membalasnya, bukan begitu ! ini sudah keluar konteks.

Jadi kita sebaiknya selalu menggunakan kedua profile itu pada tempatnya, misalnya cracker Malaysia menyerang situs Indonesia dan para craker Indonesia membalasnya. Jangan gunakan kata-kata hacker untuk bertujuan merusak karena persepsi ini membuat para hacker malas berusaha menciptakan keamanan, pembuatan program yang membantu manusia agar mudah dalam hidupnya.

Saya masih kurang klop dengan istilah hacker putih dan hacker hitam, karena mengkotak-kotakan demikian persepsi hacker malah semakin melenceng. Saya kenal beberapa hacker dan tidak perlu saya sebut disini, kalopun disebut mereka pasti akan menolak, dan saya juga bukan hacker, hanya pemula saja kok, kalo mau belajar sedikit-dikit juga boleh, sekalipun saya hacker ya anggap saja hacker BBA (Bahab Bakar Air). Dalam bidang komputer saya masih nol besar. bahkan digolongkan opreker komputer pun belum tentu masuk.

Mereka kebanyakan menyayangkan penggunaan kata “hacker” yang salah persepsi, sehingga kesan itu menjadi kabur. untuk meluruskan ini saya selalu mengkontak penerbit berita agar jangan salah meletakan profile hacker pada beritanya, sehingga persepsi yang keliru ini bisa diluruskan.